Sunday 27 August 2017

Wow!! Desa Nagari Pariangan Sumatra Barat Terindah di Dunia

Teman-teman sudah pernah mendengar nama Desa Pariangan? Pada tahun 2016 yang lalu, Travel Budget, media pariwisata dari New York, memilih Nagari Pariangan sebagai Desa Terindah di dunia. Pilihan ini ditentukan oleh banyak kriteria, diantaranya keasrian dan warisan yang masih terjaga, dan ini merupakan identitas dan ciri-ciri dari budaya Sumatra Barat.

Foto: GNFI

Desa (Nagari) Pariangan ini mengalahkan keindahan dari Desa Wengen (Swiss), Desa Eze (Prancis), Niagara (Kanada), dan juga Desa Cesky Krumlov (Rep Ceko). Semenjak berita tersebut dirilis, semakin banyak turis yang datang untuk mengunjungi Desa Pariangan tersebut. Apalagi disaat Tour de Singkarak, pada event tahunan tersebut para turis sekalian mengunjungi Desa Pariangan untuk bisa melihat Desa terindah di dunia ini.

Desa ini terletak di Kabupaten Tanah Datar, sekitar 3 jam dari Padang dan 1 jam dari Bukittinggi. Desa yang berada di kaki Gunung Marapi ini berada di ketinggian 700 m diatas permukaan air laut, yang menjadikan desa ini memiliki udara yang sangat sejuk.

Di desa ini terdapat banyak rumah gadang yang masih sangat tradisional dan terbuat dari anyaman rotan serta ukiran kayu yang merupakan ciri khas rumah adat Sumatra Barat.  Desa ini bisa menggambarkan kejayaan pada masanya karna hampir semua bangunannya seperti membawa kita ke masa lalu masyarakat Minangkabau. Disana juga terdapat Masjid Ishlah yang sudah berusia ratusan tahun.

Dikarenakan masyarakat beserta Pemda setempat di Desa Pariangan tersebut mampu mempertahankan warisan budaya leluhur mereka, menjadikan ini faktor paling berpengaruh yang membuat Desa Pariangan dipilih menjadi desa paling indah di dunia. 

Berikut adalah Maps dari Desa Pariangan, Tanah Datar, Sumatra Barat:

Dan ini video review Desa Pariangan:


No comments:

Post a Comment

Ada yang ingin kuliah ke luar negeri tapi masih memperbaiki bahasa Inggrisnya?

Berikut coba kami ulas tips-tips penting untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris: 1.        Jangan pernah bilang tidak bisa bahas...